Produksi makanan ringan nyaris tak pernah sepi peminat di pasaran. Tapi karakter konsumen di Indonesia yang cenderung ingin mencoba snack-snack yang baru memberi tantangan kepada produsen untuk terus berinovasi.
Anita Snack, salah satu produsen makanan ringan di Desa Tulungrejo, Kecamatan Besuki, turut berinovasi dengan menghadirkan aneka macam jajanan, salah satunya roti sale. Masyarakat sudah banyak yang pernah mencicipi sale, kue berbahan pisang manis yang dikeringkan itu. Tapi sale yang dibalut kue kering barangkali belum begitu populer di beberapa daerah.
Khusnul Khotimah, salah seorang warga Tulungrejo, adalah yang merintis produksi Anita Snack. Dia telah memulai produksi aneka kue di desanya sejak tahun 1997 silam.
Roti sale memang jadi unggulan Anita Snack. Tapi usaha ini awalnya hanya memproduksi beberapa jenis snack yang sudah populer di pasaran seperti keripik pisang.
“Tapi di pasar sering ditanya, kok jenis jajanannya ini-ini aja?” tutur Khusnul menirukan pelanggannya di pasar.
Akhirnya Khusnul berinovasi dan mulai memperbanyak sejumlah jenis snack seperti keripik bothe, keripik talas, walangan, selain tetap mempertahankan produksi sale dan keripik pisang.
Saat ini produksi Anita Snack menempati ruangan dapur dan sebuah bilik di rumah milik Khusnul. Sejumlah penggorengan dan mesin giling kue jadi andalan produksinya.
Setiap hari dia dibantu enam orang untuk memproduksi aneka kue. Mereka adalah tetangga-tetangga rumahnya sendiri.
Berbicara tentang bisnisnya, Khusnul mengatakan persaingan harga dengan produsen kue skala besar adalah tantangan besarnya saat ini. “Mereka punya alat yang sudah modern, jadi kalau produksi lebih cepat dan lebih banyak. Jadinya bisa pasang harga yang lebih murah, otomatis pelanggan memilih produk mereka,” tuturnya.
Khusnul berharap ada bantuan dari pemerintah bagi pelaku usaha kecil seperti dirinya, terutama permodalan dan alat produksi. Apalagi menjelang bulan puasa dan hari raya seperti sekarang ini, dia ingin menggenjot produksinya lebih banyak lagi.